Johor Bahru-Kuala Lumpur dengan Senandung Sutera

Salah satu obsesi saya sejak lama sebagai seorang railfan adalah mencicipi perjalanan dengan menggunakan sleeper train. Itu loh, kereta api yang isi dalam gerbongnya bukan berbentuk bangku-bangku standar tapi berupa tempat tidur bertingkat (bunk bed). Biasanya sleeper train tersedia untuk rute yang bisa ditempuh overnight, jadi juga bisa sekalian mengirit biaya penginapan dengan tidur nyaman di kereta. Obsesi ini sebenarnya menempati kasta terbawah dari obsesi-obsesi luhur terkait dengan KA lainnya, yaitu menumpang Shinkansen/TGV dan menjajal perjalanan TransSiberia Moskow-Vladivostok. Tapi berhubung yang satu ini terhitung paling gampang diwujudkan (dan paling murah juga tentunya), maka yang paling pengen kesampean sekarang-sekarang ini ya nyoba naik sleeper train ini.

Banyak yang bilang pengalaman menumpang sleeper train paling adiluhung adalah di India. Tempat tidurnya aja tingkat tiga! Belom ditambah sesak plus semerbak aroma yang termasyhur dari sesama penumpang di negeri berpenduduk lebih dari satu miliar jiwa itu yang menambah tingkat kesulitan (dan otomatis menaikkan level hak untuk menyombongkan diri). Tapi saya gak tertarik menyiksa diri kayak begitu sih.. Lagian opsi untuk menikmati layanan sleeper train juga ada yang cukup dekat dari tanah air, gak usah jauh-jauh ke India. Cukup ke negeri jiran Malaysia saja.

Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), atau PT KAI-nya Malaysia, punya dua layanan sleeper train yang cukup populer. Pertama rute Woodlands (SG)-Johor Bahru-KL Sentral, dan yang kedua KL Sentral-Butterworth (untuk yang mau ke Penang). Dua-duanya tersedia yang overnight trip, cocok untuk para pelancong kere yang mau mengirit biaya penginapan. Nah yang rute Johor Bahru-KL Sentral inilah yang saya coba sekitar seminggu yang lalu. Nama keretanya “Senandung Sutera” btw. Sounds a bit kinky for me karena “sutera” di Indonesia terlanjur identik dengan produk alat kontrasepsi (atau mungkin sayanya aja yang ngeres). Coba nama KA-nya Selendang Sutera, kan bisa dinyanyiin ala-ala keroncong gitu..

Senandung Sutera sebenarnya memulai perjalanannya dari Singapura, tepatnya di Stasiun Woodlands CIQ. Kereta baru memasuki Semenanjung Malaya begitu tiba di Stasiun JB Sentral di Johor Bahru, satu stasiun sesudahnya. Makanya sebenarnya bisa-bisa aja kalo mau beli tiketnya di Singapura, tapi saran saya itu sebaiknya dijadikan pilihan terakhir saja. Perbedaan nilai tukar mata uang antara Singapore Dollar dan Ringgit Malaysia dengan Rupiah terlalu jauh. Akan sangat mahal jadinya jika membeli tiket (dan mengawali keberangkatan) dari Singapura ketimbang dari Malaysia. Senandung Sutera menerapkan dua harga yang berbeda untuk keberangkatan dari Malaysia dan Singapura. Jika berangkat dari Woodlands, tarif tiket akan dipatok dalam SGD. Sebaliknya, jika berangkat dari JB Sentral, tarif tiket yang dikenakan adalah dalam MYR.

Begini ilustrasinya: Sleeper Class di KA Senandung Sutera ada dua macem. Ada yang standar (istilahnya kelas ADNS) sama ada yang eksekutif (ditempatkan dalam kabin privat gitu). Untuk yang ADNS, harga tempat tidur di atas dan di bawah juga berbeda. Yang di bawah lebih mahal dikit karena lebih lega dan gak ribet harus naik turun tangga. Jika berangkat dari JB Sentral, penumpang akan dikenakan harga RM 39 untuk yang di atas dan RM 45 untuk yang di bawah (harga per April 2014). Sedangkan jika berangkat dari Woodlands, penumpang akan dipatok SGD 40 untuk yang di atas dan SGD 46 untuk yang di bawah. Taruhlah kurs MYR ke IDR sekarang Rp 3500 dan kurs SGD ke IDR Rp 9000. Maka harga tiket untuk tempat tidur bawah kalo berangkat dari Johor Bahru ‘cuma’ Rp 157.500, sedangkan kalo berangkat dari Singapura jatuhnya jadi… Rp 414.000!!! Beda jauh banget kan? Makanya sangat disarankan untuk berangkat dari JB Sentral ketimbang dari Woodlands (SG). Untuk pilihan transportasi selain KA dari Johor Bahru ke KL juga tersedia berupa bus dari Terminal Larkin ke Terminal Bersepadu Selatan. Tarifnya emang relatif lebih murah. Rata-rata sekitar RM 35 untuk yang kelas eksekutif. Tapi jelas, KA lebih unggul dalam hal bisa rebahan maksimal dan destinasi akhir yang langsung di pusat kota (KL Sentral).

Tiket Senandung Sutera bisa dibeli go show atau pesen dari jauh-jauh hari (di website dibilangnya sih bisa 60 hari sebelumnya, tapi saya baru bisa +/- sebulan sebelum jadwal keberangkatan yang dipilih). Untuk yang sleeper class ADNS sangat dianjurkan untuk melakukan advance booking karena peminatnya cukup banyak, takutnya gak kebagian. Cukup akses ke sini, registrasi akun baru, dan pilih jadwal keberangkatan. Pastikan stasiun keberangkatan adalah “JB Sentral” dan stasiun tujuan adalah “Sentral Kuala Lumpur”, bukan “Kuala Lumpur”. Ini penting banget karena kalo salah milih malah gak bakal keluar jadwalnya. Pilih keretanya yang “Senandung Sutera”, dan pilih kelasnya di ADNS adult upper/lower berth trus pilih nomor tempat tidurnya. Bayarnya sementara cuma bisa pake kartu kredit sih kalo dari Indonesia dan nanti e-ticketnya bakal dikirim ke email atau bisa juga dicek/reprint di website KTMB tadi.

Screenshot from 2014-04-17 18:56:13

Tampilan website reservasi tiket KTMB. Dari segi kemudahan navigasi dan desain website, menurut saya PT KAI lebih unggul.. #GNFI

Screenshot from 2014-04-17 19:02:24

Dan ini wujud tiketnya. E-ticket ini bisa langsung diprint aja kayak biasa di kertas A4 dan udah sah jadi tiket perjalanan. Beda kayak sistem PT KAI yang harus nuker lagi dengan tiket yang ‘sah’ di stasiun. Mudah-mudahan ke depannya di Indonesia bisa kayak gini.

Untuk menuju JB Sentral dari Singapura, saya pake cara ngeteng yang konon lebih murah. Naik MRT ke arah Stasiun Kranji, nyeberang jalan menuju halte bus di seberang stasiun, dan naik bus no 170 yang bertujuan ke Terminal Larkin, Johor Bahru. Naik busnya dari halte cuman sebentar, turun di Woodlands CIQ buat cap paspor keluar Singapura, naik lagi ke bus nyeberangin selat antara Singapura dan Johor, turun lagi di JB CIQ untuk cap paspor masuk Malaysia, dan lanjut jalan kaki ke Stasiun JB Sentral di seberang bangunan. Konon, cara ngeteng ini dianjurkan karena selain murah juga sepi dari penumpang berhubung yang rame adalah di arah sebaliknya (dari JB ke SG). Kenyataannya, bus 170 yang saya naikin penuhnya naudzubillah, bahkan sampe 2x mengurungkan niat naik berhubung busnya penuh sesak dan akhirnya tetap naik bus ketiga yang lewat meskipun kondisinya gak jauh beda. Kalo gak pengen ngeteng kayak tadi, bisa dipertimbangkan cara lain menuju JB dengan naik bus ekspres (yang terkenal adalah bus Causeway Link) dari Terminal Bus Queen Street deket area Bugis. Harga tiketnya mentok-mentok cuma SGD 3 dan bisa dipotong dari EZ-Link. Rasanya jauh lebih nyaman dan manusiawi kalo naik itu.

Bangunan Stasiun JB Sentral sendiri terletak persis di seberang kantor kastam & imigresen Johor Bahru. Untuk menuju ke sana tinggal nyeberang melalui skybridge dan ngikutin petunjuk jalan yang ada. Ada beberapa tempat makan yang bisa dikunjungin sembari nunggu jadwal keberangkatan kereta di sini, atau bisa langsung ke ruangan tempat tunggu yang bangkunya kedikitan menurut saya :p

IMAG1267

Departure hall yang bangku tempat nunggunya kedikitan

Overall, stasiun ini secara estetika dan tata bangunan bisa dibilang lebih bagus daripada stasiun KA nomor wahid setanah air sekalipun di Gambir sana. Sama-sama pake sistem boarding dimana penumpang baru bisa masuk peron kalo udah melewati pemeriksaan tiket. Bedanya di JB Sentral ini bener-bener baru bisa (turun) ke peron pas menjelang keberangkatan keretanya.

Tepat setengah jam jelang tengah malam waktu GMT+8 para calon penumpang akhirnya dipersilakan untuk antre pemeriksaan tiket untuk kemudian turun ke platform tempat dimana kereta Senandung Sutera telah tersedia. Gerbong untuk sleeper class ADNS letaknya agak ke ujung belakang dari rangkaian kereta. Pas masuk ke dalam gerbong dan mendapati tempat duduk tidur yang telah dipesan kesan pertamanya adalah tirai penutup tempat tidurnya mirip kayak gorden rumah saya dulu! :D Tempat tidur bawah cukup lega dan tangga untuk menuju tempat tidur atas juga gak kecil-kecil amat. Saya kebetulan dapet di atas dan ternyata langit-langitnya cukup rendah. Jadi kalo dalam posisi duduk terpaksa harus agak nunduk dikit. Yang cukup merepotkan adalah perihal naro backpack ketika tidur. Dipake buat alas bantal jatuhnya terlalu gede dan bikin leher pegel, tapi kalo ditaro di ujung deket kaki rada parno ada tangan-tangan usil yang bakal ngambil (meskipun ketika tidur kondisinya tertutup tirai). Walhasil backpack pun ditaro mepet ke dinding kereta deket paha yang sedikit membuat tidur kurang nyaman (meskipun dalam waktu kurang dari setengah jam akhirnya tertidur pulas juga sih..).

IMAG1271Suasana di kota santri tempat tidur atas

IMAG1274

IMAG1273Jam 3 pagi kebangun tengok tetangga kanan kiri. Sepi. *yaiyalah*

Kondisi AC di dalam kereta gak terlalu dingin untuk standar saya, beda dari yang dibilang orang di beberapa catatan perjalanan yang katanya harus pake sweater + sarungan segala. Sebelum mulai tidur mending nunggu pemeriksaan tiket di atas gerbong yang mulai dilaksanakan gak lama seusai kereta bergerak biar gak keganggu tidurnya. Setelah merasakan perjalanan sekitar tujuh jam di sleeper train rasa penasaran saya pun akhirnya teratasi. Ternyata sensasinya mirip-mirip tidur di lantai KA Ekonomi berteman kulit jeruk dan kulit kacang di tanah air. Bedanya yang ini beralas busa tipis dan ada bantalnya. Plus gak ada bau jempol kaki. Tidur pun terasa lebih nyenyak dibuai oleh ‘ayunan’ ritmis gerbong yang syahdu. Sepadan lah dengan harga tiket yang dibayarkan yang memungkinkan untuk istirahat sambil tetap mobile daripada harus nginep di hostel.

Tiga puluh menit sebelum tiba di tujuan akhir, petugas KTMB ngebangunin para penumpang yang masih berada di alam mimpi dengan berteriak-teriak sepanjang gerbong. Sekitar pukul 07.30 waktu Malaysia, KA Senandung Sutera pun tiba di Stasiun KL Sentral. Peron tempat kedatangan berada di lantai paling bawah yang selalu dalam kondisi gak dapet cahaya alami (makanya foto-foto di tempat ini kesannya selalu diambil ketika malam hari). Dari bawah sini bisa lanjut ke shower room (lantai 1) atau food court (lantai 3). Berkat Senandung Sutera ini akhirnya satu to-do list saya di bidang perkeretaapian telah berhasil dicontreng. Tinggal menunggu kesempatan nyontreng dua yang lainnya datang (mudah-mudahan tercapai yang Shinkansen!) :)

IMAG1280

Wilujeng sumping, sadayana.

IMAG1283

Good bye Senandung Sutera. Now i’m heading to Senandung Masa Puber… *yakali*

82 thoughts on “Johor Bahru-Kuala Lumpur dengan Senandung Sutera

  1. Hai mau nanya..waktu masuk Malaysia dari Singapore itu pakai tiket one way atau round way ya mas? Immigration Malaysia nanya tiket pulang gak ya?

  2. 1. Kalo beli lewat webnya, kok nggak bisa log in ya?. Kalo lewat email, batasan waktu bayarnya brp lama/brp hari?. Pakai bank apa?. Maunya sih beli dari Indonesia.
    2. Untuk anak umur 4, 7, 9 th harus bayar full spt dewasa?.
    3. 1 tempat tidur bisa dipakai untuk berdua dgn anak nggak?. Sebab anak masih kecil nggak bisa tidur sendiri.
    4. Di JB sentral ada tempat mandi/kamar mandi umum dan loker nggak?.
    5. Terima kasih.

    • 1. Saya bisa kok waktu barusan coba log in lagi ke akun yg pernah saya buat.. Mungkin bisa dicoba pakai alamat email yang lain. Untuk pemesanan via email saya kurang tau, liat di website-nya sih bisa minimal 30 hari sebelumnya. Untuk saat ini pembelian online cuma bisa pake kartu kredit Visa/Mastercard

      2. Jika merujuk dari sini: http://ktmintercity.com.my/index.php/en/tiket/89-terma-syarat-pengangkutan-penumpang/141-syarat-syarat-pengangkutan-penumpang-v, anak umur di bawah 4 tahun bisa tanpa bayar tiket selama gak menempati tempat duduk/tidur tersendiri. Umur 4-12 tahun dikenakan biaya tiket khusus (child fare).

      3. Kayaknya boleh2 aja sih selama udah bayar tiket.. :) *asumsi*

      4. Loker ada banyak yg bayarnya pake token gitu.. Kalo kamar mandi sayangnya cuma satu dan kalo pagi (terutama sehabis kereta datang) biasanya ngantri. Dua-duanya ada di lantai satu kalo gak salah.

      5. Sama-sama :)

  3. Mas tanya dong.. Kalo beli tiket ktmd pake kartu kredit, ntar disuruh nunjukin kartu kreditnya ga? Mau pinjem punya emak ini, biar irit.. Kamsyaaaa..

  4. Mas,kalo beli tiket kereta senandung sutera nya go show kira2 paling telat mesti sampe johor jam brp ya biar dapet tiket?thx

    • Kalo mau naik yg kelas ADNS (sleeper/bunk bed) mungkin susah kalo go show karena peminatnya banyak. Tapi kalo yg biasa (tempat duduk) kemungkinannya lebih besar utk dapet tiket. Mungkin jam 9-10 malam sampe JB Sentral masih keburu.

    • Karena saya pesennya tiket online dari kira2 sebulan sebelumnya jadi kurang tau batas maksimal pemesanan tiket itu sampe kapan. Mungkin bisa cek di websitenya

  5. maaf mas kalau bisa dari Kranji sampai JB ( plus immigrsi ) berapa lama ya ?
    karena pesawat saya arrival pukul 17.00 ( kalau ga delay )

    • Waktu pas saya itu total cuma 15 menitan. Kayaknya paling maksimal 30 menit deh, itu pun kalo kondisinya ngantri banget di check point imigrasinya (dan itu jarang)

  6. Kalau ngeteng model kayak mas 4 jam ga keburu buru kan?
    Mau book online tiket senandung malam dari jb takut telat saja .
    Suwun ya mas

  7. mas mau tanya kl beli tiketnya disana langsung bisa g ya, sebab saya cek di web etiketnya tuk tgl 18 des 14 belum muncul datanya,,,,,jadi g bisa pesan online……trimakash saran…..

    • Bisa mas kalo go show, tapi masalahnya mungkin di ketersediaannya (terutama untuk kelas ADNS). Kalo go show gitu ada kemungkinan ga dapet seat yang diinginkan. :)

  8. mas, tolong minta arahan dong -_-
    tgl 22 besok saya sampe di bandara kuala lumpur sekitar jam 15.00 wktu indonesia. nah dari bandara langsung ke johor bahru gimana ya? lebih baik naik bus atau kereta? mohon bantuannya mas :)

    • Saran saya: mas bagus banyak2 googling biar bisa komparasi sendiri waktu tempuh dan biayanya (karena saya tidak pernah menempuh rute tersebut jadi bukan dalam posisi bisa memberi arahan) :)

      Tapi kalo personl opinion: go take a bus.

      • Tks infonya mohon sarannya : renc saya berdua suami tgl 31 des sore ke Singapore dari batam dan 1 Jan ke KL by bus or kereta,tgl 3 balik batam by plane. Menurut mas Wisnu enaknya naik bus atau kereta ya dan apa bs go show atau hrs beli tiket on line? Tks

      • Kalo mau yg jadwalnya fleksibel, lebih enak naik bus karena jadwalnya lebih banyak. Bisa pilih yang berangkatnya malem juga biar irit biaya penginapan. Kereta itu kendalanya adalah jadwalnya yg terbatas. Untuk bus setahu saya juga banyak yg bisa beli online. Go show pun kemungkinan ga dapet seat-nya tidak setinggi kalo naik kereta.

  9. Mas, mohon arahannya : rencana saya dan 2 anak saya (11 tahun & 9 tahun) bulan Juni 2015 dari Singapore mau ke Johor Bahru naik MRT dan Bus. Lalu dari Johor Bahru ke KL naik kereta. Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan :
    1. Kalau mau ke Terminal Bus Queen Street untuk naik Bus Causeway Link harus naik MRT dulu ke Bugis ya ?
    2. Beli EZ-Link nya dimana ?
    3. Lebih cepat naik bus Causeway Link ataukah naik Bus 170 dari stastiun Kranji ?
    4. Berapa lama perjalanan dari Singapore ke Johor Bahru dengan Bus Causeway Link dan Bus 170 ?
    5. Untuk tiket kereta kalau beli langsung di Johor Bahru masih bisa dapat tidak ya untuk yang ada bed-nya (karena ada anak-anak) ?
    Sebenarnya masih ada lagi (maklum masih bingung)…. tapi ini saja dulu….takut kebanyakan. Thx a lot ya.

    • Halo mba/bu helen, saya coba jawab ya:
      1. Terminal Bus Queen Street emang cuma walking distance dari stasiun MRT Bugis (dan sepertinya cara paling mudah untuk ke sana), tapi mungkin ada beberapa bus dalam kota yang rutenya mentok/mampir di sana.
      2. EZ-Link tersedia di seluruh loket penjualan tiket di stasiun MRT. Mungkin di Changi juga ada yang jual, tapi saya ga tau di mananya
      3. Menurut saya perbandingannya bukan lebih cepat atau lebih lambat, tapi lebih simpel atau lebih ribet mana :)) Jelas naik Causeway Link lebih simpel dan ga rempong (karena sifatnya point-to-point), dengan total biaya yang gak terpaut jauh daripada ngeteng dengan MRT lalu nyambung bus 170.
      4. Untuk Causeway Link mungkin sekitar 30-45 menit, sedangkan kalo bus 170 (naiknya dari Stasiun MRT Kranji) sekitar 15-20 menit (kalo imigrasinya ga ngantri parah)
      5. Kalo untuk kelas yang ada bed nya saya sangsi sih.. Karena dalam 1 rangkaian cuma tersedia 2 gerbong yg punya fasilitas itu, dan konon memang banyak peminatnya. Amannya sih emang booking dulu.

      Makasih juga :)

      • Mas, aku tanya lagi ya …. aku pengen ajak anakku ke legoland, mau minta petunjuknya lagi :
        1. Aku ada lihat untuk ke legoland bisa naik WTS Travel dari SIngapore Flyer. Letak Singapore Flyer dimana ya ? Ataukah ada alternatif lainnya yang lebih hemat & lebih cepat ? :)
        2. Apabila dari legoland, aku balik ke Johor Bahru trus lanjut naik kereta ke KL, keburu tidak ya mas ?
        Makasih mas…..

      • Singapore Flyer kalo ga salah deket2 MBS. Setau saya ada shuttle bus langsung dari Changi ke Legoland. Mungkin bisa dicek di website-nya

        Legoland itu di sebelah baratnya Johor Bahru. Agak keluar dari kotanya. Selama strict sama jadwal keberangkatan kereta rasanya sih keburu2 aja

  10. mas wisnu,,mau tanya,,jarak dari johor bharu ke kuala lumpur berap jam sih klo naik bus,,,klo naik senandung sutra udah jls 7 jam..kita sefamily rencana mau ke legoland dr kl sentral
    enaknya naik apa ya,,,makasih infonya,,bermanfaat banget

  11. Mas mo nanya, klo yg kabin eksekutif itu ada brp tempat tidur ya? En, brp harga kabin nya ? Coz, rencana pergi nya keluarga, 2 dewasa + 2 anak. Thx before

  12. Mas thanks sharingnya jadi dapet pencerahan naik kereta dr KL ke Johor…cuman mau nanya “tapi kalo ditaro di ujung deket kaki rada parno ada tangan-tangan usil yang bakal ngambil (meskipun ketika tidur kondisinya tertutup tirai). ” emg banyak juga kejadian kehilangan mas??? lebih riskan mana mas kl kita pilih yg duduk??tx

  13. Mas, di stasiun JB Sentral ada kamar mandinya, ga? dan kalau ada bayar ga? Seperti di KL sentral kan ada dan harus bayar RM 5.

    Ma kasih ^_^

    • Waktu itu kebetulan saya ga liat-liat toiletnya (karena udah malam, dan ga ada niat mandi juga hehe), jadi kurang tau ada kamar mandinya atau ngga.

  14. hola, salam kenal dari Palembang
    tanya donk mas, jadwal bus dari singapore ke johor (JB Sentral) terakhir di jam brapa ya mas, soalnya plan nya mo seharian dl di singapore trus mlmnya baru ke johor trus naik kereta ke KL sentral (hemat by hotel mksdny) hehe
    thanks ya mas

    • Bus terakhir dari SG ke JB mungkin sampe tengah malam, tapi kalo berencana mau naik kereta malam ke KL ya harus disesuaikan sama jadwal keretanya utk naik busnya itu. Sekitar jam 9-10 malam berangkat dari SG pas tuh.

  15. Pingback: Menjajal Taiwan HSR | kehendakbaru[dot]wordpress[dot]com

  16. halo, saya mau tanya. kalau senandung suteranya berangkat jam 23.30 dan posisi saya di stasiun Dhoby Ghaut, saya harus meluncur ke Kranji sekitar jam berapa ya? trims banyak infonya :)

    • karena Dhoby Ghaut di selatan sedangkan Kranji di ujung utara, mungkin ada baiknya (kalo pengen nyampe JB Sentral sejam sebelum keberangkatan) sekitar jam 21.00 udah meluncur menuju Kranji.

      • Kalau boleh saya pengen tau perkiraan waktunya spt dari Dhoby Ghaut ke Kranji, bus dari Kranji ke JB sentral plus pengecekan imigrasinya gt mas.. Bolehkah? Oiya.. Kalau tarif bus 170 dr kranji ke jb sentral itu brp ya? Wkt pengecekan imigrasi apa bus yg sblmnya kita tumpangi menunggu kita atau kita naik bus selanjutnya kakmas? Maaf yaa nanyanya banyak bgt hehe. Terima kasih mas :)

      • Dhoby Ghaut ke Kranji estimasinya sekitar 30-45 menit (udah termasuk waktu menunggu keretanya datang). Kranji ke JB sekitar 20-30 menitan (termasuk waktu utk ngecap paspor), ongkos sekitar SGD 1 sampe 2 (lupa tepatnya). Gak ditungguin, nanti naik aja sembarang bus 170 lainnya yg ada di pintu keluar Woodlands CIQ (atau ikuti aja kemana kerumunan orang melangkah hehe)

      • Boleh saya tahu perkiraan rincian waktunya mas dari dhoby ghaut sampai check-in di JB sentral? Saya sudah coba cari timetablenya tp belum ketemu2… Hehe. Oh iya, kalau tarif bus 170 dan Causeway dari Kranji brp ya? Thankyou bgt utk jawabannya mas :)

  17. Naik bus dari Terminal Queen Street ke KL sentral ada ga mas? Opsi selain Train senandung sutera*

    Terimakasih infonya mas

      • Uang jadi masalah disini mas hahaa
        Jadi dari Terminal queen street Ke Larkin terminal JB sentral.
        Nah di Larkin (JB) kita beli tiketnya dimana? Jalan kemana buat naik Bis Ke KL sentral nya? Brp jam perjalanan JB-KL via bus itu?

        Thanks infonya mas, maaf kebanyakan nanya mas

      • Cari aja di counter2 tiket di sana, asal jangan beli di calo yg juga banyak di terminal2 malaysia. Ada banyak bus provider ke KL, pilih yg jam keberangkatan paling pas aja. Waktu tempuh sekitar 5-6 jam.

  18. Seru banget naik sleeper train ini. Kalau sekarang masih ada ngga ya mas sleeper train ini? karena teman yang berangakt tahun lalu bilang Udah ngga ada. September nanti saya mau ke KL juga dari Singapura. Thanks

    • Iya, pengalaman baru, soalnya ga ada di Indonesia hehe. Pernah baca di forum2 railfan kalo dulu PT KAI pernah punya sleeper train juga, tapi kemudian dihapus karena alasan ‘kesusilaan’. :hammer: Wah, masa udah ga ada? Coba dicek aja di website KTMB. Seharusnya tetap ada karena banyak peminatnya, terutama yg tujuan KL dari Johor Bahru (sekarang gak berangkat dari Singapura lagi) dan tujuan Butterworth (Penang).

  19. Hallo Mas, mau tanya… Saya ada inap di hotel legoland dan lanjut ke bukit bintang kuala lumpur dengan membawa anak usia 2 tahun, mohon informasinya baiknya saya naik apa ya? kira2 perjalanannya menempuh berapa jam ? Terima kasih

  20. Mas,tanya kl Dr JB ke kl central Naik sleeper train.kl kt bw upper agak byk ada bagasi utk taruh koper kah?.
    Thanks for reply

    • Seinget saya di sleeper class ga ada bagasinya di tiap2 bangku/tempat tidur. Gak merhatiin apa ada tempat buat naro koper di ujung2 gerbongnya

  21. selamat malam mas wisnu..
    mas saya dari jkt.. saya mau tanya nih saya mau booking train dri johor baru menuju kuala lumpur pas saya mau pilih sentral kuala lumpur pilihannya ga ada.. saya coba ketik juga ga bisa.. nah jadinya sya pilihnya kuala lumpur aja tapi ga kluar apa2.. ga bisa masuk booking gtu.. tolong dibantu ya mas.. thx

    • Wah kurang tau juga kalo kasusnya begitu.. Stasiun Kuala Lumpur (doang) emang bukan stasiun pemberhentian KA antar kota, cuma kereta komuter biasa, makanya ga keluar apa-apa kalo dipilih. Pilihannya cuma KL Sentral (atau di websitenya dulu ditulis “Sentral KL”). Mungkin dicoba lagi aja secara berkala

  22. Mas, saya buka website ktmb utk reservasi tiket online kok tidak ada rute kl sentral ke johor bahru dan sebaliknya, apa memang gak adalagi ya tripnya…

    • Sepertinya sekarang stasiun Johor Baru tertera di sistemnya jadi “JB Sentral” dan KL Sentral jadi “Kuala Lumpur”. Pastiin aja nama KA nya Senandung Sutera.

  23. halo mas, pertanyaan yg sama dgn yg diatas, sy cari sentral kuala lumpur kok ga ada ya, baca2 sih sekarang jadi JB sentral-Gemas Gemas-Kuala Lumpur, repot juga ya pengennya yg langsung -__-

  24. Mas wisnu, saya mau pakai sleeper train dari Kl ke jb, tapi di johor ga ada pilihan jb sentral. Jadi saya harus pilih apa ya? kalau Sentral Kuala Lumpur sih ada. Makasih

  25. saya mau tanya kalau dari johor ke kuala lumpur berati pilihan nya JB Sentral ke Sentral Kuala Lumpur , tapi saya cari yang sentral Kuala lumpur tidak ada adanya Kuala lumpur saja

  26. Hai Mas salam kenal.. Koq sy coba pesan tiket train di web KTMB Dari JB Sentral ga Ada pilihan ke KL Sentral? Hanya Ada Kuala Lumpur saja.. jdnya jadwal Emang g kluar

  27. Gan mau tanya-tanya nih, saya udh coba booking untuk bulan Juni 2017, tapi kok ketika sy input tempat keberangkatan: JBSentral, tidak keluar satu pun opsi destinasi: kuala lumpur ataupun sentral kuala lumpur ya gan? Mohon arahannya. Terima kasih

    • Karena tulisannya dibuat 3 tahun lalu, sangat mungkin ada banyak perubahan di sistem ticketing online nya atau bahkan nama KA dan rutenya. Baiknya cek di website resminya aja

Leave a reply to Pia Cancel reply